Sistem Endokrin manusia merupakan sistem yang meliputi kelenjar dan hormon yang berfungsi untuk regulasi dalam tubuh manusia.Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.Kelenjar endokrin tersebut tidak memiliki saluran sehingga sekresinya masuk kedalam aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh.Apabila sampai pada suatu target maka akan menimbulkan efek/perubahan.Perubahan yang yang dikontrol oleh hormon biasanya memerlukan waktu lama.misal pada pertumbuhan dan pematangan seksual.
Pada manusia ada tujuh kelenjar yang penting, yaitu :
1. hipofisis
2. tiroid
3. paratiroid
4. kelenjar Adrenalin(anak ginjal)
5. pankreas
6. ovarium dan testis(kelenjar gonad)
Berikut ini penjelasan dari masing -masing kelenjar diatas :
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan hormon yang mengatur kegiatan hormon lainnya(disebut juga master of glands).Kelenjar ini pada umumnya dibagi menjadi 2 bagian hipofisis anterior dan posterior (Meskipun beberapa sumber ada menyebutkan 3 bagian yang meliputi anterior,bagian tengah;intermediet, dan posterior)
Hipofisis anterior menghasilkan hormon antara lain :
1. Hormon somatotropik
2. Hormon Tirotropik
3. Hormon ACTH
4. Hormon Gonadotropik- FSH
5. LH dan ICTH
Hipofisid bagian tengah
menghasilkan Melanosit Stimulating Hormon (MSH) yang berpengaruh terhadap perubahan pigmen.Apabila semakin banyak akan menghasilkan warna lebih hitam pada kulit.
Hipofisis Posterior
Hormon yang dihasilkan meliputi :
1. ADH (vasopressin )
Hormon ADH merupakan hormon peptida yang bekerja dengan mengatur penyerapan kembali molekul yang berada pada ginjal dengan memengaruhi permeabilitas jaringan dinding tubulus ginjal, sehingga berfungsi sebagai pengatur pengeluaran urin .ADH disintesis oleh magnocellular neurons dari hypothalamic supraoptic nuclei (SON) dan paraventricular nuclei (PVN) hipotalamus, dan disimpan di dalam vesikel hipofisis posterior sebagai bagian dari precursor (substrat bahan baku) bagi preprohormone. Pada sirkulasi darah,ADH akan mengatur hemostasis antara natrium dan air.Berikut ini patofisiologi Hormon ADH :
a. Kelebihan hormon ADH
Sering kali terjadi akibat penigkatan pembentukan ADH di hipotalamus, missal, karena stress. Selain itu, ADH dapat dibentuk secara ektopik pada tumor (terutama small cell carsinoma ) atau penyakit paru. Hal ini menyebabkan penurunan eksresi air (oligouria). Konsentrasi komponen urin yang sukar larut dalam jumlah yang bermakna dapat menyebabkan pembentukan batu urin (urolitiasis/batu ginjal). Pada waktu yang bersamaan terjadi penurunan konsentrasi ekstrasel (hiperhidrasi hipotonik) sehingga terjadi pembengkakan sel(perubahan osmolaritas). Hal ini terutama berbahaya jika terjadi pada edema serebri.
b. Defisiensi ADH
Terjadi jika pelepasan ADH berkurang, seperti pada diabetes insipidus sentralis yang diturunkan secara genetic.Hal itu juga bisa disebabkan faktor non genetik,missal pada kerusakan neuron, oleh karena penyakit autoimun, atau trauma kelenjar hipofisis lainnya. Penyebab eksogen lainnya termasuk alkohol atau pajanan terhadap dingin. Penurunan pelepasan ADH atau efek yang timbul akibat pengeluaran urin yang kurang pekat dalam jumlah besar dan dehidrasi hipertonik akan menyebabkan penyusutan sel. Pasien akan dipaksa mengkompensasi kehilangan air melalui ginjal dengan meminum banyak air (polidipsia). Jika osmoreseptor di hippotalamus rusak, defisiensi ADH akan disertai dengan hipodipsia(sedikit minum) dan dehidrasi hipertonik akan menjadi sangat nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar