Jumat, 31 Oktober 2014

Algoritma Gajah Mada dan Skor Siriraj

Untuk membedakan jenis atau penyebab stroke bisa menggunakan algoritma stroke Gadjah Mada (ASGM) dan penilaian skor Siriraj. Pada ASGM hal yang dinilai adalah penurunan kesadaran, nyeri kepala dan reflek babinski. 
Menurut ASGM, jika terdapat 2 atau 3 dari ketiga kriteria tersebut, maka dapat ditegakkan diagnosis stroke perdarahan. Jika ditemukan 1 kriteria yaitu penurunan kesadaran atau nyeri kepala saja, maka dapat ditegakkan diagnosis stroke perdarahan. Jika hanya didapatkan uji babinski positif atau dari ketiga kriteria tidak ada yang terpenuhi, maka dapat ditegakkan diagnosis stroke iskemik. Jadi pada pasien stroke jika terjadi penurunan kesadaran atau nyeri kepala, maka dapat ditegakkan stroke perdarahan. Jika tidak didapatkan kedua gejala tesebut dan hanya terdapat reflek babinski yang positif ataupun negatif, maka diagnosisnya adalah stroke iskemik. Berdasarkan ASGM, maka pasien 
diatas dapat ditegakkan diagnosis stroke perdarahan.

Sedangkan Siriraj stroke score dapat dihitung menggunakan rumus berikut:(2.5 x tingkat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x pusing) + (0.1 x tekanan darah diastolik) - (3
x atheroma markers) - 12.
Keterangan:
• Derajat kesadaran: Sadar penuh = 0, Somnolen = 1, Koma = 2
• Nyeri kepala: Tidak ada = 0, Ada = 1
• Vomitus: Tidak ada = 0, Ada = 1
• Ateroma : Tidak ada penyakit jantung, DM = 0, Ada = 1
Dengan hasil sebagai berikut:
• SS > 1 = Stroke Hemoragik
• -1 > SS > 1 = Perlu pemeriksaan penunjang (Ct- Scan)
• SS < -1 = Stroke Non Hemoragik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar